Dubes RI: Indonesia Ingin Buka Jalur Penerbangan Komersial ke Kabul

By Admin

nusakini.com--Duta Besar RI Kabul, Dr. Arief Rachman MD, melakukan pertemuan dengan Kepala Otoritas Penerbangan Sipil Afghanistan (Afghanistan Civil Aviation Authority – ACAA), Mr. Mahmood Shah Habibi, di Kantor ACAA, Kota Kabul, Afghanistan. Pada pertemuan tersebut, kedua belah pihak khusus membahas peluang kerja sama penerbangan komersil antara Indonesia - Afghanistan. 

Dubes RI Kabul menyampaikan inisiatif Indonesia untuk menjajaki pembukaan jalur penerbangan komersial langsung, baik pesawat penumpang maupun kargo, antara Kabul – Jakarta guna mendorong peningkatan kerja sama ekonomi terutama perdagangan dan investasi kedua negara. 

Beliau juga menyampaikan bahwa terdapat dua maskapai penerbangan Indonesia yakni Sriwijaya Air dan Batik Air yang berminat untuk melakukan kerja sama penerbangan komersial dengan pihak Afghanistan. Terkait hal tersebut, pihak KBRI Kabul memohon koordinasi dan kerja sama pihak ACAA, terutama dalam pengumpulan data dan informasi penting terkait penerbangan komersial di Afghanistan guna analisa dan pertimbangan lebih lanjut. 

Kepala ACAA, Mr. Mahmood Shah Habibi, menyambut dengan baik inisiatif Indonesia tersebut dan menyampaikan bahwa pihak Afghanistan sangat membuka kesempatan bagi kerja sama penerbangan komersial dengan negara-negara kawasan Asia Pasifik, khususnya Indonesia. Selain itu, pihak ACAA juga mengungkapkan bahwa terdapat potensi besar bagi peluang kerja sama penerbangan komersial di Afghanistan mengingat membaiknya kondisi ekonomi negara tersebut. 

Terkait dengan inisiatif kerja sama tersebut, pihak ACAA menyatakan bahwa Indonesia dan Afghanistan saat ini belum memiliki perjanjian di bidang pelayanan penerbangan udara, namun ACAA menyarankan untuk membuat Nota Kesepahaman antara Badan Otoritas Penerbangan Sipil kedua negara terlebih dahulu sebagai dasar bagi kerja sama penerbangan komersil antara Indonesia - Afghanistan. 

Pihak ACAA juga membuka peluang bagi perusahaan kontruksi asal Indonesia untuk berpartisipasi dalam proyek pengembangan Bandara Internasional Hamid Karzai yang saat ini masih dalam tahap awal persiapan master plan. (p/ab)